[featured_image]
Download
Download is available until [expire_date]
  • Version
  • Download 20
  • File Size 447.40 KB
  • File Count 1
  • Create Date 11 October 2016
  • Last Updated 11 October 2016

13.5. Seksualitas Papua: Antara Adat dan Global

Djekky Djoht Morin (Universitas Cenderawasih)

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis seksualitas Papua yang sangat beragam akibat kebudayaannya yang beragam dan pengaruh globalisasi. Konteks seksualitas Papua dipandang dari perspektif kebudayaan yang mengatur sistem sosial dan sistem ide yang membuat bagaimana seksualitas Papua bekerja. Konsep budaya sebagai sistem idiologi dari goodenough, budaya sebagai sistem struktural dari L’evi Strauss, budaya sebagai sistem adaptasi dari Michael Tomasello dan budaya sebagai “scape” dari Arjun Appadurai digunakan untuk menganalisis seksualitas Papua. Dalam melihat pengalaman seksualitas Papua, saya membuat beberapa kategori empirik mengenai seksualitas Papua seperti perspektif mengenai hubungan seksual, pola seksual umum, sanksi adat terhadap pelanggaran seksual, pola imbalan seksual, nilai dan makna cairan kelamin, seksualitas remaja (konsep kedewasaan, daya tarik seksual dan hubungan seksual) dan seksualitas dalam globalisasi (dampak pembangunan, pelacuran dan realitas norma budaya). Dari kategori empirik ini, terlihat bahwa ada beberapa strategi sosial-budaya yang dipakai orang-orang yang terlibat dalam seksualitas untuk menghindari dominasi idiologi budaya seksualitas Papua dan menyesuaikan atau melakukan adaptasi praktek-praktek seksual terhadap perubahan-perubahan masyarakat akibat globalisasi yang terjadi di Papua. Beberapa strategi sosial-budaya dan adaptasi praktek-praktek seksual itu dilakukan sesuai lingkungan ekologi budaya seperti perbedaan strategi praktek seksual didaerah pedesaan, pinggiran dan perkotaan; “seksual terbuka dan rahasia” dan bentuk-bentuk transaksi seksual.

Keywords: Seksualitas, Kebudayaan, Adat, Papua dan Globalisasi