Title
The 2nd International Symposium of Journal Antropologi Indonesia (ISJAI) 2001 Proceedings
GLOBALIZATION and LOCAL CULTURE: A DIALETIC TOWARDS THE NEW INDONESIA
18-21 July 2001, Universitas Andalas, Padang, West Sumatera
Editor Yunita T. Winarto (Universitas Indonesia)
Publisher Departemen Antropologi Universitas Indonesia
Published online 20 August 2002
ISBN

Foreword

PLENNARY SESSIONS

01. Harapan Dunia Usaha pada Antropologi
F. Welirang (Indofood)
02. Nagari dalam Era Globalisasi: Tantangan dan Prospeknya
H. Zainal Bakar (Gubernur Jawa Barat)
03. Kesetaraan Warga dan Hak Budaya Komuniti dalam Masyarakat Majemuk Indonesia
Parsudi Suparlan (Anthropology Universitas Indonesia)
04. Integrasi Nasional, Globalisasi dan Kearifan Lokal
Taufik Abdullah (LIPI)
05. Dari Konflik Menuju Persaudaraan Sejati di Kalimantan – Indonesia
William Chang (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak)

SOCIO-CULTURAL DYNAMICS IN THE BORDER REGIONS OF INDONESIA-MALAYSIA: PAST EXPERIENCES AND PROSPECTS FOR THE FUTURE

06. Kalimantan Barat sebagai Daerah Perbatasan: Sebuah Tinjauan Demografi Politik
Riwanto Tirtosudarmo (LIPI)
07. Genesis of Nation Space: A Case from the Borderland of Southwestern Sarawak, 1871-1941
Noboru Ishikawa (CSEAS Kyoto University)
08. Nunukan/Tawau Interface-Economy and Politics of Cross-Border Timber Trade in Historical Perspective
Krystof Obidzinski (University of Amsterdam)
09. Dampak Perekonomian Lintas Batas Sarawak – Kalimantan Barat Terhadap Mobilitas Barang dan Tenaga Kerja
Fariastuti (Anthropology Universitas Tanjungpura)
10. Entikong: Daerah Tanpa Krisis Ekonomi di Perbatasan Kalimantan-Sarawak
Robert Siburian (LIPI)
11. Pola Hubungan Sosial antara Kelompok Etnis di Entikong dan Jagoi Babang, Kalimantan Barat
Johannes Haba (LIPI)
12. Interethnic Ties along the Kalimantan Sarawak Border in Highlands Borneo: the Kalabit and Lun Berian Case in the Kelabit-Karayan Highlands
Poline Bala (University Malaysia Sarawak /Unimas)
13. Orang Asli dan Melayu Relations: A Cross Border Perspective
Leonard Y. Andaya (University of Hawaii at Manoa)

GLOBALIZATION, SOCIAL CONFLICT AND THE AUTONOMY OF LOCAL CULTURES

14. Penggunaan dan Penyalahgunaan Kebudayaan di Indonesia: Kebijakan Negara dalam Pemecahan Konflik Etnis
Irwan Abdullah (Anthropology Universitas Gadjah Mada)
15. Politics of Meaning as Tool of Causes and Implications on Indonesia’s Riots: Alitupu Villager’s’ Responses Towards Poso Riots on Central Sulawesi
Ivanovich Agusta (University of Goettingen)
16. Semangat Etnisitas dalam Kaset Komersial Minangkabau
Suryadi
17. Kekerasan Sosial di Kalimantan
Amri Marzali (Anthropology Universitas Indonesia)
18. Primodialisme dan Proses Integrasi di Kalimantan Tengah
Sidik R. Usop (Universitas Airlangga) 
19. Kebudayaan dan Pembangunan Wilayah: Kasus Pulau Kangean
Abdul Latif Bustami (Universitas Negeri Malang)
20. Pemberdayaan dan Identitas Kaum Minoritas di Negara Bangsa Asia Tenggara: Studi Perbandingan Indonesia dan Malaysia
Wan Zawawi Ibrahim (University Malaysia Serawak/Unimas)
21. Penyelesaian Konflik Sosial: Belajar dari Pengalaman Afrika Selatan
Trubus (UKRIDA)
22. Tradisi, Negara, dan Masalah Global
Mursal Esten (Universitas Negeri Padang)
23. Benturan Budaya dan Konflik Sosial
Payung Bangun (Universitas Kristen Indonesia)
24. Invensi Tradisi dalam Hegemoni Negara: Konflik Adat di Sumatra Barat
Agus Indiyanto (Anthropology Universitas Gadjah Mada)

CONFLICT SURROUNDING DEVOLUTION OF ECONOMIC AND POLITICAL POWER

25. Otonomi Daerah dan Penguatan Pemerintahan di Daerah: Konsep Desentralisasi
Hasrul Sani Siregar (Universiti Kebangsaan Malaysia)
26. Otonomi Daerah dan Disintegrasi
Sinyo Harry Sarundajang (Governor of Maluku Utara)
27. Persiapan Pemda Pangkal Pinang dan Bangka terhadap Perda-Perda berkaitan dengan Lembaga dan Persoalan Adat Menjelang Pembentukan Provinsi Babel
Nurhayat Arif Permana (Law Universitas Sriwijaya)
28. Sejak Reformasi berubah menjadi Reformati, Otonomi Daerah mulai dirasuki Gerakan Nativistik
James Danandjaja (Anthropology Universitas Indonesia)
29. Desentralisasi atau Separasi? Suatu Pandangan dari Sulawesi Selatan
Elizabeth Morrell (University of New England)
30. Hubungan Negara Besar – Negara Kecil. Geliat Institusi pada suatu Komuniti di Dataran Tinggi Jambi
Erwin Fahmi (Universitas Tarumanegara)
31. Pembaruan Desa dan Agraria dalam Konteks Otonomi Daerah
R. Yando Zakaria (Insist) and Noer Fauzi (Konsorsium Pembaruan Agraria)
32. Sesudah Pestanya Selesai: Kasus Sengketa Tanah dan Pembayaran Ganti Rugi pada Era Reformasi dan Otonomi Daerah
Minako Sakai (University of New South Wales)
33. Power to the People: Transformation and Adaptations in Regional Systems of Power
Michael Hope and Christine Boulan-Smith (The Australian National University)

EQUALITY AMONG CITIZENS AND COMMUNITIES IN A DEMOCRATIC MULTICULTURAL SOCIETY

34. Konsep Kewarganegaraan dan Gejala Putra Daerah
Burhan Djabir Magenda (Politics, Universitas Indonesia)
35. Political Participation and Evolution of Javanese in Suriname
Kardi Kartokromo (Institute for Research, Study and Development/IRSD Suriname)
36. Kemunculan Masyarakat Sipil di Porsea, dalam Kasus PT Inti Indorayon Utama
Victor Silaen (Universitas Kristen Indonesia)
37. Menuju Multikulturalisme atau Separatisme?
Bambang Setiawan (Litbang Kompas)
38. Hak Budaya Komuniti dalam Kerusuhan Antarsukubangsa dan Keyakinan Keagamaan
Parsudi Suparlan (Anthropology Universitas Indonesia)

CIVIL SOCIETY AND TRADITION

39. Concepts of Civil Society in Indonesia
Syed Farid Alatas (National University of Singapore/NUS)
40. SOB Menantang Budaya Global,Menggilas Budaya Lokal
Hariyono (Universitas Negeri Malang)
41. Pemberdayaan Nilai-nilai Adat sebagai Strategi Pengendalian Konflik dan Tindakan Main Hakim Sendiri
Tjok Istri Putra Astiti
42. Community Based Development and People Organization in Indonesia
Kosuke Mizuno (CSEAS Kyoto University)
43. The Role of Adat and Civil Society in the Discourse on Property Rights and Social Security in West Sumatra
Renske Biezeveld (Erasmus University)
44. Antara Kepala Desa dan Kepala Adat: Tokoh atau Ditokohkan, Kasus dalam Masyarakat Dayak
L. Dyson P.  (Anthropology, Universitas Airlangga)
45. Membangun Komunitas Sipil di Era Otonomi: Memetik Pelajaran dari Komunitas-komunitas Desa Pengelola Lubuk Larangan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara
Zulkifli Lubis (Anthropology Univesitas Sumatera Utara)
46. Mengembangkan Tatanan Masyarkat Sipil dalam Proses Belajar Bersama Masyarakat Kampung Hutan: Kasus Gunung Betung, Lampung
Myrna A. Safitri (P3AE-UI)

TRADITIONAL INSTITUTIONS OF LEADERSHIP IN THE FACE OF GLOBALIZATION AND REGIONAL AUTONOMY

47. Revitalisasi Konsep Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah dalam Kepemimpinan Partisipatif Masyarakat Sunda di Perkotaan: Kasus Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota Bandung
Haryo S. Martodirjo, Hesthi Rahardja (Universitas Padjajaran) and Budi Prasetyo (Universitas Winaya Mukti)
48. Globalisasi dan Pranata Kepemimpinan Tradisional dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah
Subyakto Atmosiswoyo (Psychology Universitas Indonesia)
49. Customary Authority and the Language(s) of Power
Timo Kaartineen (University of Tampere)
50. Tomakaka: Lembaga Kepemimpinan Tradisional Masyarakat Adat To Ilanbatu di Luwu (Upaya Memaknai Kembali Sistem Kepemimpinan Tradisional guna Menunjang Pelaksanaan Otoda)
Yamin Sani (Anthropology Universitas Hasanuddin)
51. Revitalisasi Sistem Pemerintahan Tradisional dalam Rangka Otonomi Daerah: Suatu Eksplorasi terhadap Beberapa Etnis di Sumatera Utara
Lister Berutu (Anthropology Universitas Sumatera Utara)
52. The Noble and The Elders of Mandailing, Sumatra: The Challenges of Globalization and Regional Autonomy
Muh. Lubis 
53. Pamarentahan Baduy di Desa Kanekes: Bertahan dari Pikukuh Karuhun Perspektif Kekerabatan
Ade M. Kartawinata (Anthropology Universitas Padjajaran)
54. AMMATOWA dan Sistem Pengelolaan Hutan: Tinjauan dalam Otonomi Daerah di Sulawesi Selatan
Pawennari Hijjang (Anthropology Universitas Hasanuddin)
55. Sistem Politik Lokal dan Budaya Malu Kolektif Masyarakat Bunak di Timor Barat dan Timor Timur
Yanuarius Koli Bau (Universitas Nusa Cendana)

RELIGION IN THE INDONESIAN MULTICULTURAL SOCIETY

56. Islamic Development and Changing Muslim-Christian Relations
Hyung-Jun Kim (Anthropology Kangwon National University)
57. Agama Budha Nichiren dalam Kehidupan orang Desa Jawa
Ike Iswary Lawanda (Universitas Indonesia)
58. Magi sebagai acuan Identitas Diri orang Mentawai dalam Hubungan Antarsukubangsa
Bambang Rudito (Institut Teknologi Bandung)
59. Mitologi dan Legitimasi: Cuplikan dari Tradisi Keraton Cirebon
Muhaimin AG. (Litbang Departemen Agama RI)
60. Keyakinan Keagamaan dan Kesukubangsaan dalam Konflik Berdarah Antarsukubangsa
Parsudi Suparlan (Anthropology Universitas Indonesia)
61. Serba Dua yang Saling Melengkapi: Sistem Kepercayaan Masyarakat Cina Medan Terhadap ‘Datuk’ dan ‘Pekong’
Agustrisno (Anthropology Universitas Sumatera Utara)
62. Islam Modern vs Islam Radikal: Islam dalam Dinamika Kelas
Hasan Toha dan Alif Purnomo (Anthropology Universitas Indonesia)
63. Muhammadiyah, Persis, dan Nahdlatul Ulama Interaksi antar Organisasi Keagamaan di Pulau Kangean
Abdul Latif Bustami (Universitas Negeri Malang)
64. Konflik dan Integrasi di Kalangan Kaum Tuo di Pedesaan Bangka, Provinsi Bangka Belitung
Zulkifli (IAIN Raden Fatah Palembang)
65. Keberadaan Agama Khonghucu dalam Masyarakat Majemuk Indonesia
M. Ikhsan Tanggok (Anthropology Universitas Indonesia)

INTERDEPENDENCIES OF INTERNATIONAL, NATIONAL AND LOCAL LAW

66. Kepastian Hukum dan Rasa Keadilan Masyarakat Menuju Indonesia Baru
Muh. Guntur  (Law Universitas Hasanuddin)
67. Keadilan Alternatif dan Resolusi Konflik
Adrianus Meliala (Criminology Universitas Indonesia)
68. Isolated Islanders or Indigenous People: Legal Discourses and Actions on Siberut (Mentawai Archipelago, West-Sumatra)
Gerard A. Persoon (Leiden University)
69. Prinsip-prinsip Internasional Pengelolaan SDA: Implikasinya bagi Hukum Nasional
I Nyoman Nurjaya (Law Universitas Brawijaya)
70. Pluralisme Hukum dalam Pelaksanaan Program Kesejahteraan Sosial di Sulawesi Selatan
Mahmud Tang (Anthropology Universitas Hasanuddin)
71. Dampak Hubungan Antarhukum Internasional, Nasional dan Lokal pada Perempuan Lokal (Studi Kasus “nyai Ontosoroh” dari Perspektif Feminis Pramoedya Ananta Toer)
Sulistyowati Irianto (Law Universitas Indonesia)

THE STATE, MARKET AND SOCIAL CHANGE AT THE LOCAL LEVEL

72. Nagari dan Pasar: Dialektika Opsi Kultural dan Ekonomi Global di Masyarakat Lokal
Nursyirwan Effendi (Anthropology Universitas Andalas)
73. Globalisasi dan Ketergantungan Budaya
Nina Widyawati (LIPI)
74. Public Policy and Local Development: Bengkulu 1875-1975
J.J.J M Wuismann (Leiden University)
75. Pasar Loak, Siapa yang Mengatur: Pasar, Negara atau Masyarakat
Damsar (Sociology Universitas Andalas) 
76. Peran Pasar bagi Perubahan Sosial Orang Kubu
Adi Prasetijo (Anthropology Univesitas Indonesia)
77. Intako: Penggalangan Kekuatan Ekonomi Lokal untuk Pasar Global
Muhammad Adib (Anthropology Universitas Airlangga)
78. The Changing Faces of Wage Labour and Small Businesses in Tana Toraja: A Rural Community’s Responses to Social and Economic Change
Todd T. Ames (National University of Singapore)
79. Jaringan Sosial sebagai Pekerja Menghadapi Otoritas
J.S. Runturambi (Criminology Universitas Indonesia)
80. Pengelolaan Hutan Kerakyatan (Social Forestry): Kasus Hutan Kemenyan (Styrax.sp) di Tapanuli Utara, Sumatra Utara
R. Hamdani

GLOBALIZATION AND CORPORATE CULTURE 

81. Menanamkan dan Mengubah Budaya Perusahaan di Indonesia
Purwaningdiah Guritno
82. Proses Perubahan Budaya Organisasi pada Dua Perusahaan
Okta Melia Djalal (PPM Manajemen)
83. Budaya Organisasi Sebuah Perusahaan Media Massa di Tengah Masyarakat yang Majemuk
Veronika H. Tanumihardja (Universitas Surabaya/Ubaya)
84. Telkom and Radical Behaviour: Filling Timespace of Global Capitalism
Idham B. Setiadi (Sacred Bridge) & Gideon Lapian (Bursa Efek Jakarta)

LOCAL AND GLOBAL KNOWLEDGE: ITS IMPLICATIONS ON NATURAL RESOURCE MANAGEMENT

85. Connectionism: Alternatif dalam Memahami Dinamika Pengetahuan Lokal dalam Globalisasi
Ezra. M. Choesin (Anthropology Universitas Indonesia)
86. Dialektika Pengetahuan Petani dan Ilmuwan: Terjadikah Evolusi Budaya Cocok Tanam?
Yunita. T Winarto (Anthropology Universitas Indonesia)
87. Dari Pengendalian Hama ke Gerakan Petani: Satu Dasa Warsa Pengembangan Program Pendidikan Petani
Nugroho Wienarto (FAO Programme for Community IPM in Asia)
88. Dari ‘Penyuluh Rekomendasi-Teknologi’ ke ‘Pendamping Kreativitas Petani’: Evolusi Peran Petugas Pertanian
E. Kuswara ( Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis)
89. Penguatan Sains Petani: IPPTHI dalam Perjuangan Pemenuhan Hak-hak Petani
Kustiwa Adinata (Ikatan Petani PHT Indonesia)
90. Pos Pusat Informasi dan Pelayanan Agens Hayati (Pos IPAH): Peranannya dalam Pengayaan Pengetahuan Petani
Syafril ST. Rajo Intan and Yohanes
91. Pranata Mangsa: Yang Tersingkir, Yang Semakin Kaya
Maidi, Darmowiyoto (PHT Lampung), dan Darmaji (World Education)
92. Adaptive Collaborative Management sebagai Wadah Interaksi berbagai Domain Pengetahuan
Yayan Indriatmoko (CIFOR)
93. Potret Pertambangan Rakyat di Pulau Bangka: Sebuah Gambaran dari Lapangan
Arif Budimanta (Anthropology Universitas Indonesia)
94. Pengetahuan Lokal versus Global (berubahnya jenis hewan asli di pulau Siberut, kepulauan Mentawai, Sumatra Barat
Bambang Rudito (Institut Teknologi Bandung)
95. Pengetahuan Lokal Orang Rimba di Tengah-tengah Ancaman Global: Implikasinya pada Strategi Berburu dan Meramu.
Robert Aritonang (Warsi)

INDONESIAN TOURISM AND GLOBALIZATION: BETWEEN CONSERVATION AND EXPLOITATION, BECOMING THE HOST IN ONE’S OWN COUNTRY

96. Menuju Pembangunan Pariwisata Berbasis Komunitas
Janianton Damanik (Universitas Gadjah Mada)
97. Jasa Pariwisata dan Globalisasi
Budhihartono (Anthropology Universitas Indonesia)
98. Kodifikasi Budaya Dayak dalam Konteks Industri Pariwisata di Kalimantan Timur
Yekti Maunati (LIPI)
99. Tari Dayak Atau Dayak Menari
L. Dyson P. (Anthropology, Universitas Airlangga)
100. Jasa Pelayanan Suku Bangsa Mentawai di Pulau Siberut: Salah satu Kebudayaan Kecil Menghadapi Modernisasi dan Globalisasi Khas dalam Contoh Pariwisata
Thomas Huerst (Freiburg University)
101. Eco-Tourism and Environmental Conservation in Western Flores: Who Benefits?
Maribeth Erb (National University of Singapore)
102. Archeology and Tourism in West Sumatra
John Miksic (National University of Singapore)
103. Pola Kemitraan Lembaga Tradisional dengan Industri Pariwisata
I Nyoman Sirtha (Universitas Udayana)
104. Hegemoni Perlawanan Rakyat Terhadap Pengembangan Pariwisata di Bali: Kasus Reklamasi Pantai Padanggalak di Kesiman, dan Pembongkaran Kafe di Kuta
I Gusti Ngurah Bagus (Universitas Udayana)
105. Pembangunan Pariwisata di Indonesia berdimensi Kerakyatan dan Berwawasan Eko-Budaya: Belajar dari Kasus Pariwisata Bali
A. A. Anom Kumbara (Anthropology Univesitas Udayana)
106. The ‘Peaceful Forest’ and the Poisonous Forest : The impact of tourism on the inhabitants of Setema on Moyo Island, Sumbawa
Istitutiah Gunawan (Monash University)

GENDER AND SEXUALITY IN THE CONTEXT OF GLOBALIZATION AND LOCALIZATION IN INDONESIA

107. Tubuh (Perempuan) dan Kontestasi Lokal versus Global: Mengkasuskan Kecantikan Timur dan Pasar Global
Widjajanti M. Santoso (LIPI)
108. Migrasi Internasional dan Perubahan Hubungan Jender
Tri Marhaeni P. Astuti (Universitas Negeri Semarang)
109. Historical Perspectives on Prostitution in Indonesia
Barbara Watson Andaya (University of Hawai’i)
110. Wanita sebagai Obyek Seksualitas pada Perkawinan Kontrak
Sri Endah Kinasih (Anthropology Universitas Airlangga)
111. Keanekaragaman Gender dan Seksualitas di kalangan Laki-laki
Pinky Saptandari (Anthropology Universitas Airlangga)
112. Perubahan Perilaku Laki-laki di Kawasan Lokalisasi: Studi Kasus Lokalisasi Liar Rawa Bebek, Jakarta
Rudi Nuriadi & Trubus (Universitas Kristen Krida Wacana)
113. Hunter, Wedding Mother, and Gender Trancendent Priest: Gender in South Sulawesi, Indonesia
Sharyn Graham (University of Western Australia)

IDENTITY AND REPRESENTATION IN ARTS

114. ‘Komik Indonesia itu Maju’:Komikus Indonesia dalam Khazanah Kesenian Dunia
Tito Imanda (Anthropology Universitas Indonesia)
115. Kreativitas sebagai Proses: Deskripsi tentang Identitas Individu dan Kelompok
F. Yuniferti (CIFOR)
116. Tari Hudag dan Konstruksi Identitas Rakyat
I Made Ngurah Partha (Universitas Mulawarman)
117. Punakawan: Menjadi Subyek dalam Wacana; Kasus Pertunjukan Wayang Kulit
Budi Setiyono (ISI Surakarta)
118. Dialektika Seni Pertunjukan Rakyat di Riau Kepulauan: Suatu Retorika Budaya
Sutamat Arybowo (LIPI)
119. Budaya Domdret dan Komunitas Laut: Islam Kebelahan dan Islam Petani dalam Penghayatan Keberagaman
M. Ali Humaedi (IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
120. Memahami Seni Deviant dari Perspektif Budaya yang Berubah
Ipit S. Dimyati ( Institut Seni Budaya Indonesia Bandung)
121. Rekacipta Tradisi Betawi: Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal
Yasmine Z. Shahab (Anthropology Universitas Indonesia)
122. Teater Mamanda: Pendefinisian Kembali Identitas Banjar
Ninuk Kleden (LIPI)

EDUCATION IN REGIONAL AUTONOMY

123. Our Schooling: Predicted Sociocultural Impacts of Regional Autonomy to Our School
A. Fedyani Saefuddin (Anthropology Universitas Indonesia)
124. Education as Community Partnerships
Vicente C. Reyes (University of New South Wales)
125. Pendidikan dalam Otonomi Daerah
Fatimah Rawalis (Universitas Andalas)
126. Paradigma Pendidikan yang Ideal dalam Otonomi Kehidupan Demokrasi
Sambas Wirakusumah (UPN Veteran Jakarta)
127. Pendidikan Ilmu Sosial untuk Memperteguh Kesatuan Bangsa dalam Era Otonomi Daerah
Azmi (Universitas Negeri Padang)
128. Pembangunan Pendidikan dengan Otonomi Daerah
Agus Irianto (Universitas Negeri Padang)
129. Transmission of Knowledges and Education in Indonesia
Jean-Marc de Grave (École des Hautes Etudes en Sciences Sociales/EHESS)
130. Proyek Jaring Pengaman Sosial Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional serta Masalah Pendesentralisasiannya: Ringkasan Studi di Tiga Propinsi
Djaka Soehendra & Kunthi T. (Universitas Pancasila)
131. Sekolah Kejuruan atau Sekolah Umum: Kasus Orang Dayak di Kalimantan Timur
L. Dyson P. (Anthropology Universitas Airlangga)

ANTICIPATING URBAN CULTURES IN INDONESIA IN THE 21ST CENTURY

132. Towards Sustainable Rural-Urban Regions: A Case Study of Rural-Urban Regions in Urban-Fringe Zones of Yogyakarta
G. Bayu Aji (Anthropology Universitas Gadjah Mada)
133. Violence, Imagination, and Representation in Urban Environment
Undi Gunawan (Universitas Pelita Harapan)
134. Ruang Terbuka untuk Kota yang Padat dan Majemuk
Usman Pelly (Universitas Negeri Medan)
135. Penerapan Pendekatan Pemberdayaan dalam Pembangunan Kampung Perkotaan
Pinky Saptandari (Anthropology Universitas Airlangga)
136. Pelestarian Struktur Sosial Desa sebagai Upaya Mengantisipasi Budaya Urban di Indonesia
Chalida Fachrudin (Anthropology Universitas Sumatera Utara)
137. Globalisasi, Suburbanisasi: Jakarta dan Transformasi Sosial Ekonomi Depok
Asep Suryana (Sociology Universitas Indonesia)
138. Antisipasi Budaya Urban dalam Rangka otonomi daerah pada wilayah Pariwisata Bali
Emiliyah Mariyah (Anthropology Universitas Udayana)
139. Profil Anak Jalanan: Bahagian dari suatu Simbolisme Perkotaan
Nyayu Fatimah (LIPI)
140. Identitas Kultural Anak dari Perkawinan Antaretnik di Perkotaan
Ratih Baiduri (Universitas Negeri Medan)
141. Globalisasi, Gaya Hidup Kota dan Relokasi Kebudayaan
Irwan Abdullah (Anthropology Universitas Gadjah Mada)

IDENTITY, COMMUNITY, NATIONALISM AND CITIZENSHIP: THE RISE OF PLURALISM IN THE DEMOCRATIC PROCESS IN INDONESIA

142. Mencari Asas Politik dan Sosial dari Masa Lalu
Yopi Fetrian (Universitas Indonesia)
143. Aceh, Indonesia, and Other Imagined Communities
Anthony Reid (University of California, Los Angeles/UCLA)
144. Processes of Identity Formation Among Indonesia’s Indigenous Peoples in an Era of Globalization: the Case of the Menawains (West Sumatra, Indonesia)
Myrna Eindhoven (University of Amsterdam)
145. Nasionalisme Indonesia: Narasi Hibriditas tentang Indonesia
Iwan Meulia Pirous (Anthropology Universitas Indonesia)
146. Krisis Moral dan Krisis Identitas: Kendala dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi
Rusydi Syahra (LIPI)
147. Perlindungan Sosial: Menanggulangi Kesulitan dan Mencegah Perpecahan
Fikarwin Zuska (Anthropology Universitas Sumatera Utara)
148. Searching for Indonesia Baru: The Politic of Reconciliation in the Post-Suharto Era
Priyambudi S. (National University of Singapore)
149. The State Ideology of Rumah Tangga (Household) and The Minangkabau View of Gender and Power
Narihisa Nakashima (Hosei University)
150. Creating Indonesia Baru: The Political Parties and Views of Women in Contemporary Indonesia
Julia Suryakusuma (API Foundation) & Paige Johnson (University of Virginia)
151. Kewarganegaraan Multietnis dan Proses Demokratisasi di Indonesia
Nurie Soeseno (Politics, Universitas Indonesia)
152. Konflik Politik di Perkotaan: Kehidupan Kota dan Membangun Komunitas Demokrasi
Chusnul Mar’iyah (Politics, Universitas Indonesia)

CONCEPTUAL AND COMPARATIVE ISSUES OF THE LOCAL AND THE GLOBAL: PERSPECTIVE FROM INDONESIA’S NEIGHBOURS

153. Disjuncture and Difference: Popular Discourse about Riau Malays in Singapore
Carole Faucher
154. Cultural Hybridity in Southeast Asia: Locating What’s Local and Specific as Also Comparative and Global
Goh Beng Lan
155. What’s Globalisation Got to do With It?
Nathasa Hamilthon-Hart
156. Consuming Alien Goods,Digesting Foreign Culture: Influence of Trade and Traders in Northwestern Thailand
Niti Pawakapan

FOREST RESOURCES MANAGEMENT IN INDONESIA: A LONG WAY TOWARDS AN EQUITABLE RESOURCE MANAGEMENT

157. Pengelolaan Hutan Berbasis Komunitas: Mencari Alternatif Bentuk Pengelolaan Sumberdaya Hutan di Indonesia
Semiarto A. Purwanto & Burhanuddin Gala (Anthropology Universitas Indonesia)
158. Otonomi Daerah, Kebijakan Lintas Sektoral, dan Kelestarian Hutan; Tinjauan dari Sosiologi Politik
Syarif Ibrahim Al-Qadrie (Sociology Universitas Tanjungpura)
159. Pengelolaan Sumberdaya Hutan Berbasis Masyarakat Adat : Kasus Tenganan Pegrisingan, Bali
Nyoman Nurjaya (Law Universitas Brawijaya)
160. Proses Penyelesaian Sengketa Lahan Hutan: Kasus Sengketa Lahan Hutan antara Perusahaan HPH PT. Diamond Raya Timber dengan Masyarakat Lokal di Kabupaten Bengkalis, Riau
Didiek Suharjito (IPB)
161. Sertifikasi Produk Hutan Lestari: Suatu Upaya Penguatan Institusi Komunitas Lokal dalam Mengelola Hutan Secara Lestari
Prihandoko Sanjatmiko (Anthropology Universitas Indonesia) & Imam Soeseno (SGS International Certification Services Indonesia)

COMPLIMENTARY PAPERS

162. The Transformation of Traditional Mandailing Leadership in Indonesia and Malaysia in The Age of Globalization and Regional Autonomy
Abdur-Razzaq Lubis (Historian, Malaysia)
163. Punakawan: Menjadi Subyek dalam Wacana (Kasus Pertunjukan Wayang Kulit)
Budi Setiyono (ISI Surakarta)
164. Proyek JPS Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional serta Masalah Pendesentralisasiannya
Djaka Soehendera & Kunthi Tridewiyanti (Universitas Pancasila)
165. Mobility of People and Goods Across The Border of West Kalimantan and Sarawak
Fariastuti (Economics Universitas Tanjungpura)
166. Warisan Sejarah Sebagai Teater Memori
Hasti Tarekat (Badan Warisan Sumatra/BWS)
167. Hegemoni, Perlawanan Rakyat Terhadap Pengembangan Pariwisata di Bali: Kasus Reklamasi Pantai Padanggalak di Kesiman dan Pembongkaran Kafe di Kuta
I Gusti Ngurah Bagus (Universitas Udayana)
168. Creating Indonesia Baru: The Political Parties and Views of Women in Contemporary Indonesia
Julia Suryakusuma (API Foundation) & Paige Johnson (University of Virginia)
169. Mitologi dan Legitimasi: Cuplikan dari Tradisi Kraton Cirebon
Muhaimin AG.
170. Men-siat-i Otonomi Daerah Demi Pembaruan Agraria: Dari Pintu Masuk Menuju Dapur Kebijakan
Noer Fauzi (Konsorsium Pembaruan Agraria) & R. Yando Zakaria (Insist)
171. Interethnic Ties Along The Kalimantan Sarawak Border in Highlands Borneo: The Kelabit and Lun Berian Case in The Kelabitkerayan Highlands
Poline Bala (University Malaysia Sarawak/Unimas)
172. Keserasian dalam Masyarakat Majemuk
Siswono Yudo Husodo
173. Pemberdayaan Nilai-Nilai Adat Sebagai Suatu Strategi Pengendalian Konflik Dan Tindakan Main Hakim Sendiri
Tjok Istri Putra Astiti (Law Universitas Udayana)
174. Konflik dan Integrasi di Kalangan Kaum Tuo di Pedesaan Bangka, Provinsi Bangka Belitung
Zulkifli