The ISJAI 2000 Proceedings

Pengantar/Foreword

Symposium Resume

PLENARY SESSIONS

01. Gagasan Selo Soemardjan tentang Otonomi Desa Adat
Selo Soemardjan (Universitas Indonesia)  1
02. Pluralitas dan Pluralisme sebagai Premis dan Basis Teori Tata Usaha Negara Indonesia agar Terjaga Integrasi Nasional
Ben Mboi (Institut Ilmu Pemerintahan)  6
03. Profesionalisme TNI di Tengah Transisi Politik
J. Kristiadi (CSIS)  18
04. Bhinneka Tunggal Ika: Masih Mungkinkah?
Frans Seda (Negarawan) 32
05. Masyarakat Majemuk dan Perawatannya
Parsudi Suparlan (Anthropology Universitas Indonesia) 42
06. Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah dalam Konteks Formulasi Kebijakan Otonomi Desa
Herman Sumbu (Direktorat Otonomi Daerah) 51

Panel 1: PENGELOLAAN SUMBERDAYA LOKAL: ANTARA ‘KEUNTUNGAN’ DAN ‘KELESTARIAN’

05. Pembangunan untuk Siapa? Suatu Pengantar
S. Budhisantoso (Anthropology Universitas Indonesia) 56
06. Sumberdaya Lokal untuk Masyarakat Lokal: Antara Keuntungan dalam Kelestarian
Mubariq Ahmad (USAID)  62
07. Pengayaan Pengetahuan Lokal, Pembangunan Pranata Sosial: Pengelolaan Sumberdaya Alam dalam Kemitraan
Yunita T. Winarto and Ezra M. Choesin (Anthropology Universitas Indonesia) 65
08. Regional Autonomy Application and Environmental Regulations Implementation for Aggregate Quarrying in Gowa District, South Sulawesi
Andi Irwan Nur (Universitas Haluoleo)  75
09. Integrated Approach Using Sociocultural Risk Assessments: A Case of Exploratory Drilling Project in Irian Jaya, Indonesia
Prijo Hutomo (KPS Pertamina-Conoco)  84
10. Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat Adat di Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan Partisipatif(PKHP) Kab. Sanggau, Kalimantan Barat
Dicky Simorangkir (SFDP Kalimantan Barat)  97
11. Berkubang Lumpur Merawat Alam: Pengembangan Institusi Sosial dalam Proses Konservasi Bakau di Tongke-Tongke, Sinjai Timur
Burhanuddin Gala (Universitas Indonesia)  105
12. Pengelolaan Lahan Pertanian dan Sekuritas Sosial di Pedesaan Sulawesi Selatan
Mahmud Tang (Anthropology Universitas Hasanuddin) 112
13. Sustainable Management of Local Resources and Traditional Practices
Claudine Friedberg (Museum National d’Histoire Naturelle) 113
14. Memanfaatkan Taksonomi Talas Orang Biak untuk Memberdayakan Ekonomi Masyarakat Lokal
Frans Rumbrawer (Pusat Studi Irian Jaya)  116
15. Pengelolaan Kawasan Pesisir: Studi Kasus Masyarakat Desa Tongke-tongke, Bonepute dan Paojepe di Teluk Bone, Sulawesi Selatan
Y. Purwanto (Herbarium Bogoriense) 117
16. Human Migration and Resource Use in North Sulawesi Fishing Community
Randall A. Kramer (Duke University) and Sahat M.H. Simanjuntak (Institut Pertanian Bogor) 135
17. Analisa Kebijakan Pengelolaan Tambak bagi Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Kab. Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan
Mohammad Adib (Universitas Airlangga) 143
18. Menanam Kakao: Suatu Kajian tentang Pengambilan Keputusan Petani Ladang
Sulaiman Mamar (Universitas Tadulako) 150
19. Remaining Poor on Natural Riches: The Politics of Environment in West Papua
Leontine Visser (University of Amsterdam) 155
20. Di antara Kearifan dan Kawasan Ekologi: Implikasi Perubahan Pola Perladangan dan Masa Depan Komunitas Lokal
M. Yamin Sani and Pawennari Hijjang (Anthropology Universitas Hasanuddin) 163
21. Current Conditions of Local Subsistence System and Local Knowledge for Environmental Utilization in the Supermonde Archipelago, The Makassar Straits
Hammamoto Satoko (Kyoto University)  169
22. Ekspansi Strategi Pengelolaan dan Degradasi Lingkungan Pesisir di Teluk Bone
Janri Bungatali (Universitas Indonesia)  175
23. Memanfaatkan Potensi Sosial Budaya Lokal untuk Pengembangan Manajemen Perikanan Laut Berbasis Masyarakat
Munsi Lampe (Anthropology Universitas Hasanuddin) 182
24. The Management of Wild and Domesticated Forest Resources on Siberut, West Sumatra
Gerard A. Persoon (Leiden University)  190
25. Coping with Mother Nature: ‘Households’ Livelihood Security and Coping Strategies in a Situation of a Continuing Disaster in Tarlac, Philipines
Rosana Mula (Benguet State University La Trinidad) and Anke Niehof (Wageningen Agricultural University)  200
26. Pelaut Ulung Perahu Pinisi Nusantara: Perekat Ekonomi Bangsa dan Pelestari Lingkungan Hidup
Eymal B. Demmaliano (Universitas Hasanuddin)  219
27. Land Conflict and Grassroots Democracy in South Sumatra: The Dynamics of Violence in South Sumatra
Jamilah M. Nuh and Elizabeth F. Collins (The Ohio State University) 223
28. Otonomi Daerah dan Pola Pemanfaatan Ruang dan Sumberdaya Alam dalam Masyarakat, Kasus: Konflik Pemanfaatan Sumberdaya Alam di Kepulauan Togean
Sundjaya (Conservation International Indonesia) 232
29. Kemiri (Aleuritesmoluccana) and Forest Resource Management in Eastern Indonesia: An Ecohistorical Perspective
Koji Tanaka (Kyoto University) 236

Panel 2: MENYONGSONG OTONOMI DAERAH: PEMBERDAYAAN KEMBALI PRANATA LOKAL

30. Beberapa Catatan Mengenai Undang-Undang No. 22/1999 dan PP 25 tahun 2000: Suatu Tinjauan
Achmad Fedyani Saifuddin (Anthropology Universitas Indonesia) 237
31. ‘Federalism’and the Colonial Project Under Scrutiny: Re-interpreting the Writings of F.S.A. de Clercq, Dutch Colonial Resident in Eastern Indonesia
Paul Michael Taylor (Anthropology Smithsonian Institute) 240
32. Government, Church and Millenarian Critique in the Imyan Tradition of the Religious Papua
Jaap Timer (Leiden University) 241
33. Memberdayakan kembali ‘Kesenian Totua’: Revitalisasi Adat Masyarakat To Lindu di Sulawesi Tengah
Gregory L. Acciaioli (The University of Western Australia) 253
34. Orang Katu di TNLL: Perjalanan Panjang Menuju Rekognisi
Arianto Sangaji (Yayasan Tanah Merdeka)  268
35. Transethnic Identity and Urban Cognition in Makassar: Regionalism and the Empowering Potential of Local Knowledge
Christoph Antweiler (University of Trier) 269
36. Pemetaan Kekuatan Organisasi Perempuan sebagai Upaya Pemberdayaan Perempuan dan Pranata Lokal
Pinky Saptandari (Anthropology Universitas Airlangga) 288
37. Determinan Status Gizi Anak pada Keluarga Miskin Penerima Jaring Perlindungan Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK) di Sulawesi Selatan
Yahya, Djunaidi M., Dachlan, Sudirman H.N., and M. Ridha (Universitas Hasanuddin)  296
38. Menolak Instrumentasi Negara: Ruang Gerak Pesantren dalam Otonomi Daerah
Asep Suryana (Universitas Indonesia) 303
39. Pemberdayaan Perwiridan dalam Komunitas Nelayan Melayu untuk Memberhasilkan Pelaksanaan Otonomi Daerah
Chalida Fachruddin (Universitas Sumatera Utara)  312
40. Peran Pranata Adat Pengelolaan Sumberdaya Hutan dan Sagu pada Masyarakat Adat Sentani
Frans Apomfires (Universitas Cenderawasih) 318
41. Tata Niaga Sektor Pertanian Menyongsong Otonomi Daerah
M. Guntur Hamzah (Universitas Hasanuddin) 337
42. Agama Lokal Perlu Diberi Kesempatan dan Perlindungan
Boedhihartono (Anthropology Universitas Indonesia) 348
43. Otonomi Daerah dan Konflik Sosial di NTB
A.A. Ngr. Anom Kumbara (Anthropology Universitas Udayana) 354
44. Local Resources and Policing Activies
Adrianus Meliala (Criminology Universitas Indonesia) 360
45. Antara Ikan Garopa dan Otonomi Daerah: Politik Manajemen Sumberdaya Laut
Dedi Supriadi Adhuri (LIPI) 365
46. Rumah Bulat(Ume Kbubu) dan Rumah Sehat: Perlawanan antara Tradisi dan Modernisasi
L. Dyson P. (Anthropology Universitas Airlangga) 372
47. Intercultural Perception on Universal Ageing Needs to Empower Older Persons: Does this Stategy Work to Develop IEC Materials?
Nugroho Abikusno (Universitas Trisakti) 376
48. Survey tentang Ketersediaan dan Konsumsi Protein pada Status Gizi Masyarakat di Sulawesi Selatan
Syamsuddin Hasan, A. Baso Ronda, Muh. Ramli Rahim, and Nurlaila Abdullah (Universitas Hasanuddin) 379
49. Peningkatan Kinerja Posyandu Melalui Pengembangan Model Partisipatif (Studi Kaji Tindak)
Sani Silwana, Djunaidi and Veny Hadju (Universitas Hasanuddin) 383
50. Studi Kasus ‘Best Practices’ Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK)
Djunaidi M. Dahlan, Abd. Razak Thaha, Sudirman H.N., and M. Ridha (Universitas Hasanuddin) 384
51. Makanan, Kebudayaan dan Kesehatan pada Etnis Bugis di Kab. Bone, Sulawesi Selatan
M. Ridha, Yahya A., Kadir, Sudirman H. N., et al. (Universitas Hasanuddin) 385
52. Aktualisasi dan Revitalisasi Kearifan Tradisional sebagai Upaya Pemeliharaan Integrasi Nasional
H. A. Mattulada (Anthropology Universitas Hasanuddin) 399
53. Dinamika Politik Lokal
M. Kausar Bailusy 401
54. Aktualisasi Nilai-Nilai Tradisional dalam Kepemimpinan Komunitas Lokal: Rekaman Awal Kepemimpinan Elit Lokal Karaeng Galesong
H. Aminuddin Salle, A. J. Bostan Daeng Mama’dja and Supriadi Hamdat (Universitas Hasanuddin) 413

Panel 3: MENANGKAT KETERPURUKAN: MENDEFINISI ULANG BUDAYA BIROKRAT DAN MILITER

55. Pembangunan dan Pelanggaran HAM di Aceh
Agus Budi Purnomo (Univesitas Trisakti) 420
56. Dimensi Konflik dalam Program Transmigrasi dan Strategi Pencegahannya
Frans Apomfires (Anthropology Universitas Cenderawasih) 425
57. Semua Demi Pembangunan: Ketika Birokrat Berbicara tentang dan untuk Pembangunan
Semiarto A. Purwanto, Ezra M. Choesin and Yunita T. Winarto (Anthropology Universitas Indonesia) 430
58. Birokrasi dalam Kebudayaan Administrasi: Suatu Masalah dalam Pengembangan Otonomi Daerah
Nico. S. Kalangie (Anthropology Universitas Indonesia) 438
59. Etika Perang, Kekerasan Militer dan Resolusi Konflik
Andi Widjajanto (International Relations Universitas Indonesia) 439
60. Peran Militer dalam Konflik Freeport versus Amungme: Dwifungsi Militer Orde Baru di Papua
Muridan S. Widjaja (LIPI) 452

Panel 4: ‘BHINNEKA TUNGGAL IKA’: MASIH MUNGKNKAH?

61. Reaktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam Menghadapi Disintegrasi Bangsa
Meutia Farida Swasono (Anthropology Universitas Indonesia) 462
62. A New Archipelago Concept for the ‘Era Reformasi’?
Tom Boellstorff (University of California-Irvine) 468
63. Conspiracy Theories, Apocalyptic Narratives and the Discursive Construction of ‘the Violence in Maluku’
Nils Ole Bubandt (University of Aarhus) 473
64. Can Central Sulawesi Christians and Muslims get along?: An Analysis of Indonesia Regional Conflict
Lorraine V. Aragon (East Carolina University) 484
65. Bugis Migration, Ethnic Conflict and National Integration
Gene Ammarell (Ohio University) 491
66. Ketegangan Antaretnis, Orang Bugis dan Masalah ’Penjelasan’
Kathryn Robinson (The Australian National University) 496
67. Holding Back the Mountain: Historical Imagination and the Future of Toraja-Bugis Relations
Roxana Waterson (National University of Singapore) 502
68. Konflik antar Agama atau Politisasi Agama?
Margaretha Margawati (Jaringan Kerja Relawan untuk Krisis Maluku) 513
69. Religious Conflicts and a Culture of Tolerance: Paving the Way for Reconciliation in Indonesia
Philipus Tule (The Australian National University) 518
70. Between Modernity and Tradition: Local Islam in Tidore, North Maluku, the Ongoing Struggle of the State and the Traditional Elites
Lany Probojo (Bielefeld University) 529
71. Eastern Indonesia: Transport and Social Relation that Stretch Across Space
Catharina Purwani Williams (The Australian National University) 536
72. Budaya Lokal Banyumas Membangun Integrasi Bangsa
Sugeng Priyadi (Universitas Muhammadiyah) 541
73. Respon Manajemen Program JPS, Beasiswa dan DBO terhadap Pengungsi Maluku di Manado dan Bitung
Hetty A. Sompie Geru (Universitas Sam Ratulangi) 546
74. Tragedi di Pulau ‘Seribu Mesjid’: Konflik Agama atau Perlawanan Budaya?
Mahsun (Universitas Mataram) 554
75. Jaringan Sosial Tradisional Informal dan Konflik antar Kelompok Sosial di NTT
Yanuarius K. Bau (Anthropology Universitas Nusa Cendana) 560
76. Mencermati Fenomena Kekebalan Sosial sebagai Ancaman Persatuan Bangsa
Pinky Saptandari (Anthropology Universitas Airlangga) 568
77. National Identity or Transnational Identity: Theoretical Approaches to the Ethnic Chinese in Indonesia
Susan Giblin (University of Leeds) 578

FILM SESSIONS

A Celebration of Origins
Timothy Asch, Linda Connor and Patsy Asch (The Australian National University) 602
Contestations Dynamics of Presedence in An Eastern Indonesia Domain
Michel P. Vischer (The Australian National University) 603
Air Kata-kata
James Fox, Timothy Asch and Patsy Asch (The Australian National University) 604
Ethnographic Film-Making and Ethnography in Irian Jaya (Papua)
Paul Michael Taylor (Anthropology Smithsonian Institute) 605
Kameng Gampong Nyang Keunong Geulawa(Kambing Kampung yang Kena Pukul)
Aryo Danusiri (Anthropology Universitas Indonesia) 606
Penyair Negeri Linge (A Poet of Linge Homeland)
Aryo Danusiri (Anthropology Universitas Indonesia) 607
Maengket dan Kolintang Bonet Cepung Sakeco Dade Ndate Pembawa Berita
Yayasan Lontar 608